semuanya ku cerna perlahan kembali
jauh kaki anganku terbuang, sampai lelah mata ini menangis
sampai dimana suatu hari, kejahatan mungkin yang terjadi
air matanya terjatuh, tetapi dia tetap diam manis
karena saat itu aku sedang membacakan sebuah kenyataan tentang sehidup semati
~ten~